Perencanaan Bisnis

Data dalam studi kelayakan bisnis pada umumnya menggunakan estimasi, karena bisnis belum dijalankan. Perusahaan baru menganalisis dan menilai ide bisnis, apabila layak bisnis dijalankan dan apabila tidak layak maka bisnis tidak jadi dijalankan. 

Oleh karena itu sumber datanya kebanyakan menggunakan data eksternal seperti data produk yang sama pada perusahaan lain yang sejenis, pemasaran pada perusahaan lainnya, pasar potensial berdasar perkembangan pada industri, teknis operasi yang digunakan oleh perusahaan lain yang sama dan sebagainya. 

Sering kali studi kelayakan bisnis ini diserahkan kepada pihak ketiga untuk menjaga independensi analisis dan tidak ada kecenderungan dalam hasil studi, karena pihak yang melakukan studi tidak memiliki kepentingan secara langsung. Waktu dan biaya dalam studi kelayakan bisnis dipengaruhi oleh kedalaman dan banyaknya dana yang akan ditanamkan dalam bisnis. 

Semakin dalam studinya dan semakin kompleks bisnisnya serta semakin besar kebutuhan dana untuk investasi, maka semakin lama studi kelayakan dijalankan dan biaya studipun juga semakin besar. Biaya yang dikeluarkan misalnya biaya untuk melakukan survey pasar, serta uji produk ke konsumen. 

Perencanaan bisnis lebih banyak menggunakan data empiris perusahaan karena rencana bisnis hampir pasti akan dijalankan. Kapasitas produksi saat ini, jumlah karyawan yang dimiliki oleh perusahaan, modal yang saat ini dimiliki dan sebagainya informasinya berdasar data empiris perusahaan, yang diperoleh dari data internal perusahaan.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel