Penularan Dan Pencegahan Penyakit Hiv Aids
Rabu, 28 Agustus 2019
Edit
HIV/AIDS adalah merupakan hal yang berbeda tetapi saling
berhubungan. Human Immunodeficiency Virus atau biasa disingkat HIV adalah virus
yang menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV AIDS
adalah penyakit yang ditandai dengan adanya penurunan daya tubuh si penderita.
Sementara
itu, AIDS sendiri adalah kondisi dimana terjangkit penyakit kronis dari infeksi virus HIV. Biasanya
kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti kanker dan
berbagai infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh
Anda.
Empat Cara Penularan Virus Hiv
Penularan HIV
berasal dari kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma seperti hal berikut:
1. Hubungan seks yang berisiko
Yang dimaksud
berisiko di sini adalah jika salah satu pasangan terjangkit virus HIV kemudian
melakukan hubungan seks tanpa menggunakan pengaman. Salah satu cara paling
mudah untuk pencegahan HIV adalah dengan menggunakan kondom dan tidak
berganti-ganti pasangan.
2. Penularan lewat jarum suntik
Penggunaan jarum
suntik secara bergantian juga merupakan salah satu cara penularan AIDS yang
paling umum. Penggunaan jarum suntik tidak hanya bisa ditemukan di rumah sakit,
namun juga di kalangan pengguna narkoba, layanan akupuntur hingga jasa tato.
Karena itu pastikan Anda mendapatkan jarum suntik yang baru saat akan
menggunakan layanan akupuntur maupun tato.
3. Transfusi darah
Dalam beberapa
kasus, cara penularan penyakit AIDS juga bisa terjadi melalui transfusi darah.
Namun saat ini semakin jarang terjadi akibat adanya uji kelayakan donor darah
yang semakin ketat. Dengan adanya uji kelayakan yang ketat dapat menekan risiko
penerima donor darah memiliki risiko HIV.
4. Penularan HIV melalui ASI
Ibu yang mengidap
HIV/AIDS dapat menularkan virus HIV pada anak yang disusuinya. Namun hal ini
dapat dicegah dengan mewaspadai sejak awal kehamilan untuk menekan risiko
penularan HIV pada bayi.
Pencegahan Penyebaran Virus Hiv
1. Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
Hal kedua yang perlu
Anda lakukan adalah berhenti menggunakan alkohol dan obat-obatan. Zat-zat
tersebut memengaruhi keputusan Anda dan membuat Anda cenderung mengambil keputusan
yang buruk atau berada di situasi dimana Anda tidak memiliki kendali penuh
untuk memegang keputusan. Obat-obatan tertentu, seperti obat via suntikan, juga
dapat menyebabkan Anda terkena HIV dengan angka paparan yang lebih tinggi.
2. Lakukan hubungan seks yang aman
Biasakan hubungan
seks yang aman, yaitu dengan menggunakan kondom. Jika Anda melakukan seks
dengan seseorang yang memiliki HIV, penting untuk melakukan hubungan seks yang
aman dan pemeriksaan HIV secara rutin.
3. Bicarakan dengan pasangan Anda mengenai sejarah seksual Anda berdua
Mengenal dan memahami benar
tentang seluk beluk masing-masing sangat membantu Anda dan pasangan mencegah
risiko penularan HIV. Anda dapat menggunakan kombinasi obat (tenofovir dan
emtricitabine) setiap hari untuk mencegah infeksi HIV. Obat ini dapat
menurunkan risiko terkena HIV. Namun, obat ini tergolong mahal dan Anda masih
perlu untuk membiasakan hubungan seks yang aman untuk menjaga risiko tetap
rendah.
4. Jangan pernah berbagi jarum atau alat suntik
Jarum dan alat
suntik dengan mudah membawa HIV dari satu orang ke orang lain. Jangan pernah
menggunakan obat dengan jarum dan jarum yang bukan berasal dari dokter.
5. Hindari menyentuh darah dan cairan tubuh orang lain
Anda tidak pernah
tahu siapa yang memiliki HIV, karena tidak adanya stereotip dan mungkin mereka
tidak menyadari dirinya terinfeksi, jadi hindari menyentuh darah orang lain
sebisa mungkin dan hindari kontak langsung dengan cairan tubuh lain yang dapat
menyebarkan HIV, terutama jika Anda memiliki luka terbuka di bagian manapun di
tubuh Anda. Cairan tubuh yang bisa membawa virus HIV meliputi:
- Cairan vagina
- Mukus rektum (pelumas alami anus)
- ASI
- Cairan ketuban, cairan cerebrospindal, dan cairan synovial (biasanya hanya terpapar jika Anda bekerja di bidang medis)
Lakukan perawatan medis jika Anda hamil
Semua wanita hamil
akan ditawarkan untuk melakukan tes darah untuk HIV sebagai bagian dari
pemeriksaan kandungan. Jika tidak diatasi, HIV dapat diturunkan dari ibu hamil
ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Terapi HIV selama
kehamilan mengurangi risiko ditularkannya HIV ke bayi.
Melengkapi diri Anda
dengan pengetahuan terhadap HIV merupakan cara terbaik untuk mencegah risiko
penularan HIV dan membantu orang-orang sekitar Anda dengan proses pengobatan
penyakit. Hal ini juga dapat membantu orang dengan HIV untuk hidup secara sehat
dan aman.