Penularan Dan Pencegahan Penyakit Hiv Aids




HIV/AIDS adalah merupakan hal yang berbeda tetapi saling berhubungan. Human Immunodeficiency Virus atau biasa disingkat HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV AIDS adalah penyakit yang ditandai dengan adanya penurunan daya tubuh si penderita.

Sementara itu, AIDS sendiri adalah kondisi dimana terjangkit penyakit kronis dari infeksi virus HIV. Biasanya kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh Anda.


Empat Cara Penularan Virus Hiv

Penularan HIV berasal dari kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma seperti hal berikut:

1. Hubungan seks yang berisiko

Yang dimaksud berisiko di sini adalah jika salah satu pasangan terjangkit virus HIV kemudian melakukan hubungan seks tanpa menggunakan pengaman. Salah satu cara paling mudah untuk pencegahan HIV adalah dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan.

2. Penularan lewat jarum suntik

Penggunaan jarum suntik secara bergantian juga merupakan salah satu cara penularan AIDS yang paling umum. Penggunaan jarum suntik tidak hanya bisa ditemukan di rumah sakit, namun juga di kalangan pengguna narkoba, layanan akupuntur hingga jasa tato. Karena itu pastikan Anda mendapatkan jarum suntik yang baru saat akan menggunakan layanan akupuntur maupun tato.

3. Transfusi darah

Dalam beberapa kasus, cara penularan penyakit AIDS juga bisa terjadi melalui transfusi darah. Namun saat ini semakin jarang terjadi akibat adanya uji kelayakan donor darah yang semakin ketat. Dengan adanya uji kelayakan yang ketat dapat menekan risiko penerima donor darah memiliki risiko HIV.

4. Penularan HIV melalui ASI

Ibu yang mengidap HIV/AIDS dapat menularkan virus HIV pada anak yang disusuinya. Namun hal ini dapat dicegah dengan mewaspadai sejak awal kehamilan untuk menekan risiko penularan HIV pada bayi.


Pencegahan Penyebaran Virus Hiv 

1. Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang

Hal kedua yang perlu Anda lakukan adalah berhenti menggunakan alkohol dan obat-obatan. Zat-zat tersebut memengaruhi keputusan Anda dan membuat Anda cenderung mengambil keputusan yang buruk atau berada di situasi dimana Anda tidak memiliki kendali penuh untuk memegang keputusan. Obat-obatan tertentu, seperti obat via suntikan, juga dapat menyebabkan Anda terkena HIV dengan angka paparan yang lebih tinggi.

2. Lakukan hubungan seks yang aman

Biasakan hubungan seks yang aman, yaitu dengan menggunakan kondom. Jika Anda melakukan seks dengan seseorang yang memiliki HIV, penting untuk melakukan hubungan seks yang aman dan pemeriksaan HIV secara rutin.

3. Bicarakan dengan pasangan Anda mengenai sejarah seksual Anda berdua

Mengenal dan memahami benar tentang seluk beluk masing-masing sangat membantu Anda dan pasangan mencegah risiko penularan HIV. Anda dapat menggunakan kombinasi obat (tenofovir dan emtricitabine) setiap hari untuk mencegah infeksi HIV. Obat ini dapat menurunkan risiko terkena HIV. Namun, obat ini tergolong mahal dan Anda masih perlu untuk membiasakan hubungan seks yang aman untuk menjaga risiko tetap rendah.

4. Jangan pernah berbagi jarum atau alat suntik

Jarum dan alat suntik dengan mudah membawa HIV dari satu orang ke orang lain. Jangan pernah menggunakan obat dengan jarum dan jarum yang bukan berasal dari dokter.

5. Hindari menyentuh darah dan cairan tubuh orang lain

Anda tidak pernah tahu siapa yang memiliki HIV, karena tidak adanya stereotip dan mungkin mereka tidak menyadari dirinya terinfeksi, jadi hindari menyentuh darah orang lain sebisa mungkin dan hindari kontak langsung dengan cairan tubuh lain yang dapat menyebarkan HIV, terutama jika Anda memiliki luka terbuka di bagian manapun di tubuh Anda. Cairan tubuh yang bisa membawa virus HIV meliputi:
  1.  Air mani dan cairan praejakulasi
  2. Cairan vagina
  3. Mukus rektum (pelumas alami anus)
  4. ASI
  5. Cairan ketuban, cairan cerebrospindal, dan cairan synovial (biasanya hanya terpapar jika Anda bekerja di bidang medis)

Lakukan perawatan medis jika Anda hamil

Semua wanita hamil akan ditawarkan untuk melakukan tes darah untuk HIV sebagai bagian dari pemeriksaan kandungan. Jika tidak diatasi, HIV dapat diturunkan dari ibu hamil ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Terapi HIV selama kehamilan mengurangi risiko ditularkannya HIV ke bayi.

Melengkapi diri Anda dengan pengetahuan terhadap HIV merupakan cara terbaik untuk mencegah risiko penularan HIV dan membantu orang-orang sekitar Anda dengan proses pengobatan penyakit. Hal ini juga dapat membantu orang dengan HIV untuk hidup secara sehat dan aman.

Lihat Bentuk PDF  Link 1  &  Link 2

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel